Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]


"Kita boleh terlahir miskin dan serba kesulitan, namun diakhir hayat kita itu semua tidak boleh sama, kita bisa mengubahnya selama ada kemauan dan keikhlasan menjalankan setiap pekerjaan ini"
                                                                                              -Nanang Qosim Yusuf-


Dalam buku saya The7Awareness, saya tulis sebuah kata bijak berbunyi "Kalau pisau diasah oleh batu, manusia diasah oleh manusia lainya", aforisme ini menyadarkan saya dan kita semua bahwa sukses tidak ada yang instan, tidak ada yang "ujug-ujug/ mendadak jadi", sukses adalah hasil dari setiap proses perjalanan kita semua. Bayangkan saja jika kita menjadi pisau dan pisau itu bisa bicara, ketika diasah oleh batu, maka pisau akan teriak dan menjerit meminta bantuan dan berkata "Cukup, sakiiit, cukuppp, sakitt, ga kuat' katanya, namun apa yang terjadi ketika pisau telah selesai diasah, pisau akan tajam. Serupa dengan pisau, hidup kita seringkali diasah oleh manusia lainya, bahkan yang sering mengasah kita adalah hujatan, fitnah, kebencian orang lain, sirik dan iri kepada kita termasuk adalah sikap direndahkan oleh mereka baik keluarga atau teman kerja, ketika itu semua sedang terjadi, maka percayalah bahwa sebenarnya anda sedang diasah jiwanya oleh keadaan agar menjadi satu tujuan yakni menjadi pribadi diatas rata-rata.

Jika kita mengenal beberapa tokoh pemimpin dunia seperti Soekarno, Mahatma Gandhi, Mother Theresa dan yang lainya, semua bertutur kepada saya dan anda bahwa mereka bisa menjadi kuat justru ketika sering diasah oleh musuh-musuh mereka untuk menjadi lebih hebat. Bahkan Nelson Mandela memberikan contoh hebatnya dari jiwa pemaaf, ketika dipenjara bertahun-tahun oleh lawan politiknya, namun berhasil membebaskan dirinya dari kebencian pada saat keluar dari penjara. Saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan asahan hidup kepada saya selama ini, akhirnya dihari ulang tahun saya tanggal 12 agustus kemarin saya hanya mengucapkan sebuah kalimat sederhana namun menggetarkan jiwa, kalimat itu berbunyi "TERIMA KASIH YA ALLAH ATAS SEGALA-GALANYA".

Kalimat syukur ini saya pilih dan saya mengucapkan setiap hari karena apa yang kita rasakan dan nikmati saat ini semua hasil dari olahan hidup dimasa lalu.Dalam buku ke 10 saya berjudul 'My Name is Naqoy', saya ceritakan nikmatnya diasah jiwa ini oleh sesama kita dengan hinaan dan fitnah, namun keikhlasan bagaikan obat yang menenangkan semuanya, berikut beberapa asahan jiwa yang akhirnya memaknai hidup saya dan tentunya di hari ulang tahun saya ke 35 ini.

1. Tahun 1997, ketika pertama kali ke Jakarta berbekal uang 65 ribu dari Bapak dan emak saya berangkat dari Losari Brebes Jawa Tengah, perbatasan Jawa Barat, ketika itu yang terpenting bisa berangkat ke Jakarta. Tujuanya adalah bagaimana kuliah di kampus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, karena uang terbatas, maka sesampainya di Jakarta akhirnya saya menjual minuman aqua di lampu merah daerah mangga dua, ketika akan kuliah saya meminta orang tua untuk menyampaikan ke tetangga bahwa saya kerja di pubrik di Jakarta, jangan bilang saya kuliah, mengapa saya lakukan ini karena bapak adalah tukang becak yang secara logika sulit membiayai kuliah anaknya, sehingga jika tetangga mendengar saya kuliah, bukan dukungan yang saya dapatkan namun sebaliknya. Cibiran dari tetangga menyakitkan saat itu namun menjadi obat jiwa untuk sukses saat ini.

2. Ketika pertama kali menulis buku di Gramedia tahun 2006, aturanya adalah penulis harus membeli senilai3000 buah, jika ditotal maka nilainya diatas 30 juta, bayangkan tahun itu bahkan rumah sajapun belum punya. Tapi sukses seringkali memaksa otak kita untuk keluar dari cara berpikir biasa, akhirnya sayapun setuju membeli buku The7Awareness pertama dengan nilai yang fantastis. Rasanya sakit kalau kita terbawa negatif, namun sebisa mungkin saya harus bisa mengambil pesan dan hikmahnya, setelah 3 tahun lebih, sekarang setiap tulisan buku baru saya gramedia membayar royalti di depan sebelum buku itu tercetak.


3. Ketika menikah tahun 2005 saya adalah seorang asisiten dosen dengan penghasilan 600.000 persemester, maka saya menjadi seorang mantu yang sama sekali tidak dibanggakan, terlebih keluarga dan soal ekonomi yang berbeda dengan keluarga istri. Maka tahun pertama menikah asahan jiwa melalui hinaan dan kurang dihargai oleh keluarga istri sangat terasa, namun saya percaya bahwa kesabaran akan melahirkan keajaiban, ketika terus menerus dihina, dan kurang dihargai, hal itu semakin menyudutkan saya bahwa hanya Allah satu-satunya penolong. Maka setiap selesai sholat saya memohon dalam doa dengan haqul yaqin agar bisa memiliki anak kembar identik yang sempurna dan cantik serta memiliki penghasilan diatas rata-rata, tahun 2007 Allah meberikan hadiah dan keberkahan, saya dikarunia putri kembar bernama Zaara Zyvaa yang sekarang berusia 7 tahun. Tahun 2008 perusahaan terbesar di Indonesia bernama PERTAMINA bekerja sama dengan training The7Awareness dan sejak itulah training The7Awareness dibayar senilai 75 juta dalam sekali memberikan training.


Masih banyak yang saya ceritakan, hanya saja pesan yang ingin saya sampaikan kepada kita semua adalah yang menghalangi kita bukan ketidakmampuan kita, namun visi kita. Tetalah miliki visi dalam memaknai hidup anda. Tetaplah bersyukur dan buktikanlah bahwa orang-orang yang menghina kita salah paham terhadap anda, buktikan bahwa anda memang layak dan hebat, terlebih di hari ulang tahun anda sendiri, selamat berulang tahun dan teruslah memaknai hari anda dengan kebaikan dan kemuliaan. Untuk training dan mengundang NAQOY hubungi RUMAH KESADARAN di Gedung NAQOY POINT CENTER-Jl. Ampera Kodiklat TNI Buaran Serpong Tangsel, 081905666479, 081287475463 atau email ke the7awareness@yahoo.com dan klik www.rumahkesadaran.com dan www.the7awareness.com

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]