Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]


SYNDOM SUKSES OLEH NANANG QOSIM YUSUF (PEMECAH REKOR MURI)


  • Syndom Toxic Success

“Jika jalanmu mengejar kesuksesan selalu berliku, berhentilah sejenak dan buatlah keberaniaan dalam melakukan terobosan”
Nanang Qosim Yusuf

Saya juga sering melihat hanya sedikit Pengusaha, Wirausahawan yang mampu menembus batas, yang memiliki kreativitas, visi, dan tujuan yang jelas dalam rangka mencapai impiannya. Namun, sebagian besar terjebak dalam rutinitas harian sehingga banyak mengalami gejala sindrom keracunan sukses (Toxic Success Sydrome)Sindrom ini telah banyak membu

  1. 1.    Self Sightedness
Dirinya menjadi pusat pikirannya sendiri, sering asyik dengan apa yang dia lakukan sampai dia melupakan sekitarnya tanpa sadar. Hanya fokus pada apa yang dia butuhkan. Kebutuhan orang lain tidak pernah dia hiraukan, bahkan sering kali menolak kritikan dan masukan yang konstruktif dalam rangka membangun pribadinya lebih mapan. Sindrom ini pun membuat dirinya menjadi orang yang sibuk, tapi tidak ada hasil, bahkan berbicara dengan dirinya sendiri (selftalk) tidak pernah bertepi, menjadi pribadi yang egois dan menang sendiri, serta tidak mau mengalah.  

  1. Stress Surrender
Kalah dan menyerah pada stres. Masalah yang kompleks dan rumit membuatnya menjadi pribadi yang terlihat kalah dalam perjuangan hidup. Roda kehidupan yang berputar cepat dan tinggi membuatnya tergilas dan terbawa oleh keadaan. Inilah saat awal seseorang mulai lari ke hal-hal yang tidak baik dan menyimpang, misalnya narkoba, minuman keras, dan judi. Bahkan mungkin perilaku yang aneh dalam masyarakat seperti berdukun demi kekayaan. Pada tahun 2005-2006, betapa banyak cerita di televisi yang menggambarkan banyak orang mengalami stress surrender seperti lari ke pesugihan-pesugihan yang tentunya lari dari solusi iman dan agama, seperti pesugihan babi dan monyet. Sesungguhnya, dia kalah oleh stres itu sendiri, termasuk arah orang depresi dan bunuh diri adalah gejala dari kalah oleh stres yang berat.

  1. 3.    Ups and Down
Perasaan tidak menentu, kadang-kadang semangat namun kadang-kadang juga lelah. Sebentar menggebu-gebu, namun lain waktu hilang sama sekali. Perasaan itu persis seperti kapal selam, kadang-kadang muncul ke permukaan lama sekali, namun setelah itu tenggelam lama sekali ke dasar lautan. Yang lebih ironis, justru tenggelamnya lebih lama dibandingkan muncul ke permukaan. Dewasa ini, banyak orang yang terkena sindrom ini, bisa memotivasi orang lain, namun saat dirinya hilang semangat, tidak bisa memotivasi dirinya sendiri.


  1. 4.      Chronic Cynicism 
Sinisme yang sangat kronis, berbahaya.  Kebiasaannya adalah mengkritik, menyalahkan, dan selalu merasa tersaingi. Dalam hidupnya bukan malah banyak kawan justru sebaliknya, banyak lawan dan musuh, serta hampir memusuhi setiap orang.
 Di matanya orang yang sukses adalah orang yang tidak layak. Bukan mencari kebaikan orang lain, namun mencari kesalahan-kesalahan orang lain tanpa henti. Di matanya hidup adalah ajang untuk saling menjatuhkan, sering mengambinghitamkan orang lain. Mereka juga biasanya adalah biang gosip (BI-GOS), bahkan bisa sampai menjadi provokator dalam setiap persoalan. Bukan fokus pada solusi, namun fokus pada masalah, serta mempermasalahkan masalah.
Masalah tidak ada dibuat ada, masalah kecil dibuat besar, yang sudah besar dibuat rumit, dan lama-kelamaan dia pun mati karena masalah tersebut. Bukan sebaliknya masalah rumit disederhanakan. Kalau sudah sederhana dipermudah, kalau sudah dipermudah diperkecil, dan kalau sudah kecil dihilangkan.

  1. 5.      Grouchiness 
Sering menertawakan orang lain. Bukan tertawa yang tulus karena memang memiliki jiwa humoris yang tinggi, namun menertawakan sesuatu yang tidak layak ditertawakan. Saat sahabatnya jatuh, baik dalam hidup maupun bisnis, bukan malah berempati, namun sebaliknya malah menyalahkan dan menertawakan. Kesuksesan yang dia capai justru membuatnya menjadi lebih rendah secara kepribadian dan kejiwaan. Sebenarnya saat dia menertawakan orang lain, dia sedang menertawakan dirinya sendiri.

  1. 6.      Polyphasia
Kehilangan fokus/mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang sama. Sering terlihat bingung harus dari mana memulainya, terlalu banyak cabang yang dipikirkan dalam satu waktu karena tidak mampu menyusun skala prioritas dalam pekerjaannya. Seperti kita menangkap ribuan burung, akhirnya satu pun tidak kita dapatkan.
Mungkin Anda pernah mendengar istilah “tidak bisa menangkap dua kelinci dalam waktu yang sama” sementara orang ini ingin menangkap ribuan kelinci dalam waktu yang sama. Ironisnya, tidak ada satu kelinci pun yang ia dapatkan.

  1. 7.      Feeling Pestered 
Sangat mudah tersinggung dan merasa terganggu oleh orang di sekitarnya. Biasanya saat ada dua orang bisik-bisik di sampingnya, pikirannya berkata dua orang itu sedang membicarakannya. Ada sahabat sedang memberikan masukan ditanggapinya dengan sinis dan salah paham, ada keluarga yang memberikan usulan di matanya adalah melawan, sering sakit hati oleh dirinya sendiri namun berdalih orang lain yang menyakitinya. Sering terganggu rasa nyaman dirinya bila melihat orang lain sukses dan orang ini pun mengalami kegagalan komunikasi dengan lingkungan.

  1. 8.    Psychological Absenteeism
Berpikir banyak, berpikir ke belakang tentang apa yang belum dikerjakan (menimbulkan depresi) atau berpikir ke depan apa yang harus dikerjakan, menimbulkan kecemasan. Bukan berpikir, tapi “mikirin”. Apa bedanya “mikir” dengan “mikirin”?  “Mikir” selalu disertaiaction yang jelas. Konsep “mikir” sama seperti ijtihad (berpikir dengan sungguh-sungguh) sementara “mikirin“ sejenis dengan melamun tanpa ada rencana bagaimana mencapainya.
Berpikir untuk melihat masa depan sangat penting, namun “mikirin” masa depan itu tidak penting karena perbedaan antara “mikirin” dengan “mikir” adalah perbuatan (action). Kadang-kadang, dia ada di kantor, namun pikirannya ada di rumah. Sebaliknya, kadang-kadang dia sedang ada di rumah, namun pikirannya ada di kantor. Dalam spiritualisme, dia belum “sadar”.

  1. 9.    Chrono-Currency
Memandang waktu sebagai uang dan setiap waktu yang tidak menghasilkan uang dianggap penghamburan dan sia-sia. Secara tidak langsung, menjadi budak uang. Demi mendapatkan uang, dia rela kehilangan saudara, keluarga, teman, dan sahabat. Setiap saat yang dipikirkan adalah uang dan uang.
Kalau ada janji bertemu kemudian tidak ada uangnya maka ada perasaan membuang-buang waktu. Mungkin juga salah mengartikan “waktu adalah uang”. Padahal, uang adalah salah satu unsur waktu.  Selama 24 jam sehari apakah kita hidup hanya mencari uang atau mencari kebahagiaan? Bukankah kita mencari uang untuk kebahagiaan atau kita membeli kebahagiaan demi uang? Semua kembali kepada Anda.

10.  Spiritual Deficit Disoner 
Perasaan kekosongan rohaniah, kehilangan makna hidup, dan sering merindukan spiritual. Mengalami kehampaan yang mendalam dalam hidup. Meski harta, materi, serta fasilitas ada, kehampaan dan kehausan terhadap Tuhan membuatnya menjalani hidup tidak bermakna. Rutinitas dan latihan-latihan keagamaan yang sering dilakukan setiap hari bukan malah membuatnya maju secara spiritual, tetapi sebaliknya mengalami kemunduran dalam spiritual.

11.  Weariness 
Sering terlihat kelelahan tanpa henti, pola tidur yang terganggu, serta mengantuk ketika sedang duduk. Meski sudah minum multivitamin setiap hari, suplemen dan juga minuman berenergi, kelelahan terlihat jelas di matanya. Mengalami kesulitan tidur sehingga sangat menyiksa batinnya.
 Multivitamin hanya masuk dikonsumsi oleh badannya, sementara pikiran, hati, dan jiwanya sama sekali tidak pernah tersentuh. Semua mengakibatkan hilangnya semangat dan gairah dalam hidup sehingga obat-obatan menjadi alternatif untuk memberikan solusi.

12.  Loss Communication 
Malas berkomunikasi, baik kepada dirinya maupun orang lain. Mungkin handphone-nya sudah paling bagus, namun komunikasi batinnya selalu buntu. Selalu gagal dalam berkomunikasi, baik lisan maupun verbal dan menjadi salah satu alasan kuat untuk bercerai, ribut, dan gagal dalam membangun hubungan. Hampir 80% masalah yang terjadi hari ini, baik dalam kantor, rumah tangga, maupun bisnis adalah komunikasi yang tidak efektif.

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]