Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]




Peluncuran buku “Jejak-jejak Makna Basrizal Koto” karya Nanang Qosim Yusuf menjadi inspirasi untuk kembali memaknai arti hidup dan sukses. Basrizal Koto atau akrab disapa Basko adalah maestro yang mampu mempertahankan semangatnya sejak dari titik nol hingga kini di usia 50 tahun dan tetap menapaki kesuksesannya. Dari pengalaman hidup seorang Basko ini diharapkan bisa lahir maestro-maestro lainnya dengan menjadi dirinya sendiri, karena setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing meski berbeda satu dengan yang lainnya.

Pesan mendalam dan penuh motivasi di atas diungkapkan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dalam sambutanya pada peluncuran buku Jejak–Jejak Makna Basrizal Koto yang ditulis oleh Nanang Qosim Yusuf, Minggu malam (20/12) di Ball Room Hotel Pangeran Pekanbaru.

Malam peluncuran buku yang menjadi best seller nasional ini turut dihadiri sejumlah maestro lainnya yang ikut memeriahkan acara. Sebutlah maestro biola Indonesia Idris Sardi dengan lengkingan biolanya yang memukau. Begitu juga kehadiran budayawan terkemuka, Taufik Ismail dengan sederetan puisi bermakna yang d isuguhkan untuk mendalami makna terkandung dalam buku ini.

Selain dihadiri Mendagri, turut hadir sejumlah jajaran pejabat penting lainnya, Gubernur Riau HM Rusli Zainal bersama Wagubri HR Mambang Mit, Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman, Ketua DPRD Riau Johar Firdaus, Ketua DPRD Provinsi Kepri Nursyafiardi, Ketua DPRD Jambi Effendi Hatta.

Selain itu juga hadir Kapolda Riau Brigjen Pol Adjie Rustam Ramdja, Kejati Riau Suroso, Danrem Toto S Murasyad, Danlanud Pekanbaru Nanang Santoso, Bupati Bengkalis Syanmsurizal, Walikota Pekanbaru Herman Abdullah, Wakil Bupati Dumai Sunaryo, Bupati Kampar Burhanuddin Husen dan Wabup Rohil Suyatno.

Dari Sumatra Barat selain Gubernur Marlis Rahman, juga hadir Walikota Padang Fauzi Bahar, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman, Rektor Universitas Andalas Padang Prof DR. Musliar Kasim, tokoh pers H Basril Djabar dan Dirut Semen Padang Endang Irzal.

Sementara itu dari Jakarta, selain mantan Menko Kesra Azwar Anas, terlihat hadir tokoh Minang lainnya Muzani Syukur yang juga mantan Pangdam III Siliwangi, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra serta Basko Grup beserta keluarga besarnya. Tampak hadir sederetan tokoh Riau Suwardi MS, Chaidir, Djufri Hasan Basri, Prof Dr Alaiddin Koto dan lainnya.

Gamawan yang juga mantan Gubernur Sumbar dengan gamblang bertutur tentang sosok Basko yang dikenalnya sejak dulu. Tentang susahnya hidup di masa kecil dan mencapai puncak kesuksesan di masa kini. Semua itu ungkap Gamawan adalah buah kegigihan dan semangat untuk sukses.

“Setiap orang punya kelebihan dan kita hargai kelebihan orang lain. Basko adalah maestro yang tumbuh dengan dirinya yang dapat dijadikan inspirasi untuk sukses,” ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan Wakil Gubernur Sumbar HR Mambang Mit bahwa apa yang telah dilakukan oleh seorang Basko dapat diambil sebagai bahan membangkitkan semangat membangun daerah ini. Peran dan kontribusinya terhadap daerah dipandang tak bisa dilepaskan dari kemajuan dicapai Riau saat ini.

Sedangkan Gubernur Sumbar Marlis Rahman menekankan pada pentingnya menggali lebih dalam jiwa enterpreunership yang ada di dalam jiwa seorang Basko sehingga tidak menyerah dengan keadaan.

Nanang Qosim Yusuf sang penulis buku ini mengaku terinspirasi dengan sosok Basko. Iapun punya rumusan terhadap nama Basko yang disebutnya dengan rumus Basko yaitu berani melawan keputusasaan, antusias dalam melayani orang, sukses untuk bersama, komitmen terhadap kata-kata dan originil dalam berpikir.

Peluncuran buku yang terdapat pengantar dari Mantan Wapres Jusuf Kalla ini, ungkap Nanang, pada awalnya akan dilakukan pada 11 Oktober 2009 lalu di Padang. Momen itu bertepatan dengan Ultah Basko ke-50. Namun takdir berkata lain, musibah gempa melanda Padang sehingga peluncuran ditunda dan baru saat ini diluncurkan kepada publik. Meski demikian, buku terbitan Gramedia ini sudah mengalami cetakan kedua dan dipesan oleh banyak orang dalam jumlah banyak.

Basko sendiri dalam sambutannya mengaku terharu dengan peluncuran buku ini. Sudah menjadi cita-citanya bisa meluncurkan buku yang bermanfaat bagi orang banyak.

“Dari dulu saya berkeinginan apa yang ada dalam buku ini menjadi berguna untuk semua orang. Sekarang cita-cita itu sudah terwujud,” kata Basko yang sempat mencium pipi Amak, Ibundanya sesaat setelah menerima buku dari Nanang Qosim sebagai tanda resminya peluncuran buku tersebut dari penulis.

Basko menekankan agar generasi muda saat ini jangan gampang menyerah dengan keadaan. Tidak ada yang tidak bisa. Dia berharap buku itu bisa dibaca semua kalangan. Prosesi peluncuran buku Basko ini berjalan meriah dan megah. Ditandai dengan pembacaan doa dan sambutan dari sesepuh Minang di Riau Profesor H Alaiddin Koto. Kemudian disusul dengan pembawaan replika buku dan kover buku oleh putra dan putri Basko yang kemudian dibubuhi tanda tangan oleh Gamawan Fauzi, Mambang Mit dan Marlis Rahman.

Launching itu turut dimanfaatkan untuk lelang buku guna menghimpun dana bantuan korban bencana gempa di Sumbar. Dari lelang itu buku Basko dengan tanda tangan Mendagri, Gubernur Sumbar dan Wagubri itu laku terjual Rp 175 juta dan dana itu diserahkan kepada Gubernur Sumbar.

Taufik Ismail tampil memukau dengan puisi bernafaskan religiusnya dan Idris Sardi dengan gesekan biolanya yang mendayu mengundang decak kagum hadirin dengan membawakan sederetan lagu seperti Lancang Kuning, Ayam den Lapeh, Hang Tuah, Syukur dan lainnya. (sm/yon/tar)

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]