Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]


BAHAGIA TANPA SYARAT
Kebahagiaan bagaikan tamu, ia sudah lama menunggu di depan kita, hanya saja kita lama membukanya



Suatuhari ada seorang klien coaching saya bertanya “Pa naqoy, saya pasti bahagia kalau saya banyak uang, kaya dan bisa membantu orang lain” katanya. Sambil berkaca-kaca, ia meneruskan: “sayangnya saya tidak seperti itu, oleh karena itulah saya belum bahagia sampai saat ini” katanya.Sambil tersenyum kepadanya saya menjawab” “Berarti selama kamu belum kaya tidak akan bahagia”.
Lalu dia menjawab “benar”.
Dialog saya dengan klien personal coaching the7awareness menggambarkan tentang gambaran masyarakat manusia
modern yang justru ditinggal oleh kemodernanya sendiri.Dalam buku The7awareness saya menyebutnya mereka adalah manusia yang terkerangkeng. Bukan badanya yang terkerangkeng, namun jiwanya. Ketika belum sukses, senyumnya bisa menyapa kepada semua orang, namun ketika menjadi pejabat maka senyumnya terukur dan ditata sesuai jabatan dan golonganya.
Saya sendiri selama memberikan training di berbagai kota di Indonesia sering bertemu orang-orang yang jiwanya selalu mencari kebahagiaan dengan banyak syarat.Di Jakarta banyak yang belum bahagia, karena dimata mereka bahagia kalau sudah jadi PNS atau menjadi manajer. Di kota-kota lainya juga serupa ada yang bahagia dengan syarat kalau sudah menikah, yang sudah menikah juga belum bahagia karena belum punya anak, ketika sudah punya anak tetap tidak bahagia karena dirinya merasa bahagia kalau anak-anaknya sudah bisa bekerja sehingga bisa membantu dirinya sebagai orang tua.
Dalam pandangan the7awareness, terjadi banyak ‘believe system’ yang salah dan harus dicerahkan sehingga menjadi manusia diatas rata-rata. Saya sering membantu dalam training the7awareness bahwa memiliki perasaan bahagia walaupun pada saat itu belum tercapai adalah rahasia sukses. Dalam training the7awareness dinamakan afirmasi, sebuah pernyataan deklaratif yang positif, sesuatu yang belum terjadi namun kita meyakininya seolah-olah sudah terjadi.Lihatlah contoh ketika tahun 1928, terjadi sumpah pemuda, lalu pemuda pemudi waktu itu bilangnya “merdeka” bukan “akan merdeka”, padahal ketika bilang “merdeka” belum merdeka. Jadi berhati-hatilah dengan perasaan dan pikiran anda dalam kebahagiaan.
Saya ada 3 tips, bagaimana kita menemukan bahagia tanpa syarat. Yang pertama, ubahlah believe system lama anda dengan believe sytem baru. Ketika kita punya keyakinan bahwa saya bahagia kalau kaya, maka sekarang ubah “ saya bahagia sekarang dan lebih bahagia ketika nanti kaya”.
Kedua, lakukan afirmasi setiap habis sholat. Kalimatnya adalah terima kasih Ya Allah saya bahagia. Saya sukses dan saya kaya.Ketiga, terus biasakan bersedekah menjadi kebiasaan. Sedekah uang, sedekah waktu dlm bekerja, sedekah senyum, sedekah memaafkan dan lain-lain.
Jangan tunggu kebahagiaan datang, namun ciptakan kebahagiaan sekarang juga, karena saya percaya setiap orang haknya adalah bahagia.
Berhentilah bahagia dengan banyak syarat, rubahlah dengan bahagia tanpa syarat apapun. Bahagialah karena kita layak bahagia.
Nagoy : Twitter @naqoy

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]