Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]


“Baitii Jannatii”
Oleh : NAQOY- Nanang Qosim Yusuf (Master Trainer The7Awareness & Founder Rumah Kesadaran)
Dewan Pakar ICMI ORDA TANGSEL
KETUA ALUMNI FAKULTAS TARBIYAH UIN SYARIF HIDAYATULLAH



“BAITII JANNATII”- Rumahku Syurgaku , Hadits Nabi yang menegaskan tentang konsep kebahagiaan dan kesuksesan, ternyata semuanya dimulai dari rumah kita (tempat tinggal kita) masing-masing, kita harus sengaja menciptakan kebahagiaan di
rumah bukan sebaliknya menciptakan kegersangan dan kemarahan di sekitar rumah. Ketika rumah tidak lagi menjadi syurga bagi penghuninya, maka penghuninya mencari ketenangan sesaat, prilaku-prilaku menyimpangpun sering terjadi kepadanya. Manusia-manusia modern yang bosan dirumahnya sendiri, manusia modern yang mencari kebahagiaan diluar rumahnya, ia sibuk mencari cahaya terang diluar rumahnya, hal ini sejalan dengan cerita yang populer di timur tengah, kisah seorang penjahit bernama Mula, suatu pagi Mula sibuk dengan mencari barang di depan rumahnya, kebetulan salah satu tetangganya melihat dan bertanya ‘Hai Mula, apa yang kamu cari, serius banget dari tadi” kata tetangga. Mula langsung menjawab “Jarum, tadi jatuh”, mendengar jawaban Mula tetanggapun penasaran dan langsung bertanya kembali “Memangnya jatuhnya dimana, kok nyarinya diluar”, dengan tersenyum Mula menjawab “Jatuhnya di dalam, karena di dalam gelap maka saya cari diluar yang terang”.
            Ilustrasi Mula seringkali menggambarkan tentang contoh prilaku Manusia Modern yang sibuk mencari cahaya terang diluar dirinya dengan materi yang berlimpah, jabatan yang menyilaukan, pujian-pujian yang melemahkan dan teknologi yang dibanggakan. Suatu saat kita akan menyadarinya bahwa apa yang dibangun dan dikejar oleh manusia modern adalah bukan yang hakiki, bukan yang membuat hidup kita benar-benar bahagia, namun yang dikejar adalah bahagia sesaat, yang akan mengecewakan kita.  Kita bisa belajar dari mereka yang memiliki harta namun tetap tidak bahagia dalam hidupnya, kita belajar dari mereka yang memiliki jabatan namun tidak menemukan kedamaian, kita belajar kepada mereka yang memiliki pengaruh di masyarakat namun pengaruhnya justru menjatuhkan dirinya dan masih banyak lagi yang kita bisa ambil, mengapa ini bisa terjadi. Apakah salah memiliki banyak harta, apakah salah memiliki jabatan hebat, apakah salah memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat, tentu saja TIDAK.
            Dalam kacamata saya justru melihatnya terbalik bahwa semuanya itu justru wajib kita miliki, yah kaya, menjadi pemimpin dan juga menjadi orang yang berpengaruh, karena jika semuanya yang saya sebutkan diatas diisi oleh mereka yang memiliki niat busuk, prilaku jahat dan kriminal dan mental yang rusak maka akan sangat merugikan umat manusia. Saya sering sharing dengan teman-teman Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “ Waktu saya kuliah dan menjadi seorang penjaga sepatu, marbot di masjid terus saya tidak berbuat maksiat, tidak berbuat yang merugikan itu sich biasa, karena keadaanya memang mendukung tapi justru ketika saya memiliki uang, kesempatan, jabatan namun tidak berbuat maksiat itu yang jauh lebih hebat, jadi kita harus kaya, terkenal, memiliki jabatan dan kita tetap memiliki karakter yang baik,rendah hati dan tidak melakukan maksiat”.
            Dalam buku saya The7Awareness saya menulis bahwa manusia modern seringkali kalah dnegan apa yang diciptakanya sendiri, kita bisa membuat teknologi paling modern namun justru teknologi itu meninggalkan kita. Kita sudah makan dengan makanan yang siap saji tapi mental kita masih tertinggal seperti mental oncom, manusia modern menciptakan HP yang paling canggih dan mahal namun justru mental kita seperti bayi baru berbicara, ada banyak jurang antara manusia modern dengan dunia modern yang diciptakanya sendiri, maka tidak aneh jika kita sering mendengar negara-negara maju yang modern justru adalah negara yang paling banyak melakukan bunuh diri dan frustasi.
            Lalu  apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah kemodernan ini, dalam pandangan saya semuanya kembali seperti Nabi Muhammad Saw sampaikan bahwa rumah kita adalah syurga, ketika rumah tidak menjadi tempat yang damai, indah dan penuh ceria, maka naluri manusia akan mencari kebahagiaan yang akhirnya dia temukan diluar dirinya, sangat disayangkan. Maka untuk menyeimbangkan kota-kota modern agar tidak terjaruh dalam kegagalan mental manusia modern, dihidupakan kembali kebahagiaan dari dalam, yah dari dalam rumah kita masing-masing. Ada 3 hal yang harus dipersiapkan untuk menciptakan rumah kita masing-masing adalah syurga.
1.      Rumah kita harus menjadi tempat yang diridhoi oleh Allah, rumah menjadi tempat untuk ibadah keluarga kecil, mengajarkan anak-anak tentang agama dan mempraktikan ibadah agama dengan bahagia di rumah. Ayat-ayat suci Al-Quran selalu terdengar indah dari setiap kaamar di rumah kita. Rumah adalah tempat terbaik mendidik anak-anak menjadi pribadi yang taat dan takwa.
2.      Rumah kita bukan tempat penghakiman, jika ada yang salah, khilaf maka harus ada yang memulai memaafkan dan membimbing, sehingga penghuni rumah bukan hidup dengan kebencian dan luka hati yang terus disimpan.
3.      Rumah kita terbuka untuk tamu dari luar, jangan jadikan rumah anda sebagai rumah yang menutup diri dari masyarakat sekitar, bahkan seringkali rumah dibuat sedemikian angker agar orang lain takut masuk ke rumah tersebut. Kunjungan tetangga, keluarga ke rumah adalah energi positif yang menghangatkan rumah kita.
4.      Rumah semakin indah jika didalamnya ada anak yatim, ia bagaikan caahaya yang terang. Mencintai mereka seperti halnya anak kita sendiri adalah sebuah cara menemukan syurga di dunia ini. Saya sendiri belum lama ini mempraktikan sebuah aplikasi yang sederhana yaitu sedekah untuk anak yatim, tempat tinggal saya di Serpong Tangerang Selatan diwakafkan untuk Yatim Mandiri, sebuah lembaga Yatim yang melatih bagaimana anak-anak yatim menjadi mandiri. Alhamdulillah setelahnya hidup lebih bahagia, lebih nikmat dan lebih penuh berkah.

Karena cinta kepada anak-anak yatim, saya sendiri membangun sebuah Gedung yang didalamnya akan dibuat sebuah Aula untuk kegiatan anak-anak yatim dan dhaufa serta orang-orang yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Ukuran Aula yang sedang dibangun luasnya 500 M dengan 2 lantai, semoga bukan hanya saya yang ikut membangun ini, namun juga sabahat saya disini, yang dengan ikhlas ingin menitipkan sedekahnya, donasi dan sebagian rezekinya bisa hub 081905666479, WA. 087878289001 email the7awareness@yahoo.com


PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]