"Tidak ada yang namanya kebetulan" itulah sepenggal kalimat penting dari buku keempat saya. The Power of OMA, Sebuah titik balik untuk menemukan perubahan selamanya. Hari jumat, 19 Desember 2008 adalah titik balik perjalanan training T7A. Dihari itu, Allah pertemukan saya dengan seorang hamba Allah yang baik, membantu saya menyelesaikan masalah saya.
Dalam buku The Power of OMA, saya mewawancara Direktur Utama PT. ELNUSA, H. Eteng A. Salam, salah satu CEO yang sangat luar biasa, kalau saya istilahkan, beliau adalah kelompok Masgul farigh, orang yang sibuk dengan urusan dunia namun hatinya terbebas dari keduniaan. para pemilik mercy yang hatinya sufi, harta, jabatan yang ia miliki adalah milik Allah, kita adalah memegang amanah saja. Menurut H. Eteng A. Salam, OMA yang ia temukan ketika ibundanya wafat dan berpesan kepadanya "jika ia sukses, ia harus memperjuangkan jalan dakwah Islam, serta hartanya untuk kemaslahatan umat", sebuah kalimat yang terniang-niang sampai hari ini.
Pesan ibundanya merupakan OMA (Titik Balik) untuk seorang yang akhirnya menjadi orang nomer satu ELNUSA. Ketika saya menceritakan rintangan dan batu terjal yang sedang saya hadapi di dakwah T7A, ia bergetar dan memikirkan training T7A. Alhamdulillah, akhirnya saya meminta beliau menjadi penasehat training The 7 Awareness. Saya sangat terharu dengan sikap beliau, beliau membantu saya mengatasi masalah yang sedang saya hadapi, tidak ada kalimat indah yang saya pantas ucapkan kepada beliau, kecuali terima kasih Ya Allah atas segala-galanya. Seperti lari estafet, tongkat kepemimpinan training T7A, akhirnya memiliki sejarah sendiri yaitu dengan hadirnya beliau.
Sejak hari jumat itu, saya memanggil beliau ayahnda Haji, seorang ayah yang akan berjuang bersama kami menyebarkan dakwah The 7 Awareness, training yang didalamnya ada Tafakkur-Tadabbur-Tasyakkur. Semoga Allah memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat kepada kelaurga Ayahnda H. Eteng A. Salam. Amin.
