Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]



Menunda kelulusan ujian magister MPI demi anak laki-laki
Oleh : Naqoy

Istri saya, berdama Dewi Umronih Yusuf , sungguh memiliki hati mulia, demi impian saya memiliki anak keempat laki-laki akhirnya rencana lulus tahun 2019 ditunda, suatu sore di ruang tamu kita berdua bicara "Sayang, ada satu impian ayah yang ingin dicapai" saya membuka pembicaraan.
"Apa yah ayah, kok bunda belum tahu, biasanya impian ayah bunda selalu paham?", istri bertanya, saya terdiam sejenak dan menjawab dengan lembut
"Kita sudah punya 3 anak perempuan cantik dan sehat, bagaimana kalau ditambah lagi anak laki-laki?" istri saya menyetujuinya hanya dirinya ragu
" bagaimana kalau anak keempat kita perempuan lagi ayah, apakah ayah tetap menunggu yang laki-laki?" katanya.
saya menjawab " ayah akan praktikan ilmu 21 days the7awareness lagi seperti ketika ingin anak kembar Zaara Zyvaa 11 tahun lalu?"

saya pikir sudah selesai obrolan santai ini ternyata istri menutup pembicaraan dengan mengatakan "bagaimana target wisuda S2 bunda jika ada mengandung dan ada anak lagi ayah?" katanya. Saya menjawab "malam ini kita silence, besok ayah jawab bagaimana soal kuliah".

Malam itu saya merenung sendiri bagaimana menjawab impian istri yang ingin kuliah tepat waktu, keesokan harinya saya melanjutkan obrolan sebelum kegiatan wajib oleh raga pagi di rumah. Istri saya memilih treadmill selama 30 menit sementara saya memilih naik speda statis "Bagaimana ayah pertanyaan bunda semalam?" katanya.

"Apakah bunda ikhlas dan bahagia memenuhi impian ayah dengan menunda menyelesaikan tesis untuk fokus mengurus anak nanti?" saya bertanya, istri menjawab "siap dan bahagia, tapi laki laki atau perempuan kan sam aja ayah, nanti takut ayah kecewa anak keempat perempuan lagi" tampak wajah khawatir. Saya menjawab "Insya Allah anak laki-laki sayang, bagaimana kalau kita umroh bareng emak bapak dan disana ayah juga menguatkan meminta berdoa anak alaki-laki" saya menjawab.

Beberapa bulan berikutnya akhirnya kami bereempat berumroh (saya, istri, ibu dan ayah ), setelah pulang dari Umroh saya langsung mempraktikan rahasia 3 S untuk punya anak keempat laki-laki.

Akhirnya terapi 3 S yang saya lakukan selama 1 tahun berhasil kembali, tepatnya tanggal 7 juli 2019 anak laki-laki bernama Shah Aryaan Naqoy (SAN) lahir, istri disibukan dengan anak keempat terlebih baru memiliki anak laki-laki, sehingga kegiatan mengerjakan tesis tertunda. Setelah anak satu tahun melanjutkan tesis segera.

Dirumah saya menjadi tim yang hebat, ketika istri sedang mengerjakan tesis, maka saya memegang Shah Aryaan, sayapun menunda buku berjudul "The7Awareness of excellence Parenting" yang harusnya diluncurkan awal tahun 2020 ini demi impian istri tercinta menyelesaikan tesisnya.

Pesan penting adalah terkadang kita harus mundur satu langkah demi keberhasiln dimasa depan, kemarin dihadapan dewan pengujinya DR. NUROCHIM,M.Pd, DR. MAFTUHAH,MA dan DR. Jejejn Musfah,MA tesisnya berhasil dipertahankan tentang Efektifitas training The7Awareness".

Selamat bunda untuk gelar barunya, MPI, Semoga menjadi pengingat diri bunda bahwa ada amanah keilmuan dipundak untuk terus disampaikan dan dikembangkan. Saatnya menulis buru bareng bersama istri dalam tema parenting di akhir tahun ini. Terima kasih.



 

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]