Suara takbir “Allahu Akbar” di masjid dan mushola malam ini mulai terdengar, itu artinya esok hari adalah Hari Raya Idul Adha, sebagian orang juga menyebutnya Idul Qurban, atau Hari Raya Qurban. Gema Takbir ini menyadarkan kembali tentang makna hidup dan yang lebih jauh adalah tujuan hidup ini. Bagi yang sudah berhaji tentu saja kalimat
takbir di Idul Adha banyak mengingatkan kita tentang Wukuf di Arofah, sebuah tepat yang membuat kita diajak melakukan tafakkur atau merenung, bahkan renungan terbaik selama kita hidup ada disini, di Arofah inilah kita seolah-olah diajak untuk melihat cermin besar bukan tentang orang lain atau sesuatu diluar diri kita seperti yang selama ini dilakukan namun cermin besar itu hanya untuk melihat satu orang dengan utuh yaitu kita sendiri.
Muhasabah, Tafakkur terasa mudah bagi yang sering melakukanya, bahkan yang sudah menjadikan kebiasaan. Namun terasa berat bagi siapa saja yang jarang melakukan evaluasi, apalagi selalu yang di evaluasi orang lain terus, disinilah hakikat haji adalah Arofah bagaimana kita menemukan makna haji yang sesungguhnya adalah Kepasrahaan, keikhlasan dan ketaaatan kepada Allah SWT, Sejalan dengan visi besar dari manusia mulia adalah Nabi Ibrahim As. Ketika Nabi Ibrahim ditanya mau dibawa kemana keluarganya, masa depanya, Nabi Ibrahim di Surat As-Saffat 99 “ Sesungguhnya Aku pergi menghadap Tuhanku”. Inilah bahan renungan besar dan hebat kita sebagai manusia, apakah selama ini kita membawa visi kita kearah sana, atau sebaliknya kita meninggalkan visi besar kita adalah “Taqorrub” kepada Allah Swt.
Disnilah derita manusia modern terjadi, walau banyak harta namun merasa hampa, walau banyak keluarga yang mencintainya namun merasa dia orang yang tidak ada artinya, walau memiliki jabatan tinggi namun mentalnya masih dibawah sana, manusia modern banyak mengalami krisis dewasa ini, ternyata salah satu masalah besarya adalah mereka tidak mengikuti visi besar Nabi Ibrahim As, yaitu mendekati Tuhanya. Mendekati Tuhan yang kita yakini artinya kita belajar memiliki sifat-sifat mulia. Hal ini wajar karena kita adalah mahluk spiritual yang mendiami badan kasar bukan badan kasar yang sedang belajar spiritual.
Maka, di hari Idul Adha inimari kita sama-sama melakukan evaluasi diri, sesuai dengan konsep The7Awareness adalah ‘Silence’- sebuah keheningan hati yang membuat kita menemukan kebenaran bukan pembenaran, semoga kita semua walau sebagian kita sedang tidak di Arofah merasakan khusnya tafakkur, nikmatnya muhasabah dalam jiwa kita masing-masing. Sebuah renungan yang membuat kita kembali menemukan makna Qurban agar kita menjadi dekat dan lebih dekat kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
(Materi ini akan disampaikan besok di Khutbah Idul Adha di Masjid Agung Serpong Tangsel)