Nama Kampus Universitas Pamulang
pada awalnya tidak menjadi sorotan banyak orang, bahkan ada “plesetan” bahwa
Kampus UNPAM itu memiliki kepanjangan
Universitas Paling murah, sebenarnya tidak ada yang salah dengan nama itu,
karena jika dibandingkan dengan kampus lainya di seluruh Indonesia dalam salah
satu daftar kampus termurah adalah Unpam, namun pertanyanya adalah apakah
kampus murah adalah murahan atau ada cara istimewa bagaimana mengelola kampus
murah namun bukan murahan, bukan asal-asalan. Penulis sendiri sekarang
melanjutkan Magister Manajemen memasuki semester IV, dari pengalaman sendiri
ternyata kampus Unpam memang mengutamakan kualitas intelektual berbasis Brain
Memory dan muscle Memory.
Kuliah intelektual di UNPAM, walau
dilakukan secara virtual namun tugas dan pelajaran kuliah disusun secara rapih
dan baik di E-Learning, setiap mahasiswa mendapatkan tugas mingguan,
dalam e-learning dosen di UNPAM
telah memberikan materi digital setiap minggu disertai jurnal tambahan serta
ruang diskusi online, saya sendiri biasanya meluangkan waktu setiap hari senin
menjawab e-learning kuliah, hari rabu ikut menambahkan komentar karena
sesama mahasiswa saling memberikan
diskusi dan pendapat yang berbeda-beda. Setiap sabtu ketika jadual kuliah
mahasiwa telah siap dengan bahan diskusi yang telah dipahami 5 hari sebelumnya.
Inilah mengapa UNPAM melakukan omni learning dengan melakukan
intelektual Brand memory dan Muscle Memory.
Jika UNPAM hanya
sebatas “Brain Memory” maka yang dilakukan adalah kuliah online pada
hari dilaksanakan saja, sehingga tidak semua mahasiswa mudah dan nyaman
mengikuti kuliah online , namun UNPAM juga memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk melakukan kebiasaan baru dalam belajar online melalui e-learning. Seorang teman yang berusia
diatas 47 tahun ketika mengikuti kuliah menceritakan bahwa pada awalnya dirinya
tidak yakin akan bisa mengikuti kuliah virtual di UNPAM, namun akhirnya karena
pembiasaan diri yang terus menerus dilatih sepanjang semester membuat ‘Muscle
memory” nya akhirnya terbiasa sehingga mahasiswa dengan latar belakang
apapun akan bisa mengikuti kuliah disini.
Seperti diketahui bahwa Ketua
Yayasan Sasmita Jaya yang merupakan Pemilik kampus UNPAM (H. Darsono) membangun UNPAM dengan
keyakinan mulia bahwa setiap orang memiliki kesempatan berubah dalam
kehidupanya melalui dunia Pendidikan. Anak -anak tukang pulung, supir angkot,
ojeg pangkalan dan guru honorer dan guru-guru ngaji di kampung juga bisa dan
layak mendapatkan kesempatan kuliah S1 di UNPAM. Inilah yang disebutkan dalam The7Awareness
adalah UNPAM memiliki CV yang baik, bukan CV dalam arti Curriculum Vitae
namun dalam hal ini memiliki arti yaitu “Character dan Value “.
Karakter kampus UNPAM sejak awal
tidak bisa lepas dengan kepemimpinan yang digawangi oleh H. Darsono ,
kepemimpinan yang bukan hanya “Out of the box” namun lebih tepatnya
adalah kepemimpinan “No Box”, kepemimpinan mengelola bukan sebatas
efektiftas namun yang dikejar adalah keberkahan. Dalam bahasa Arab, “berkah”
berasal dari kata barokah yang memiliki arti nikmat. Dalam istilah atau bentuk
kata lain dalam bahasa Arab juga disebut mubarak dan tabaruk.Imam Al-Ghazali
juga membahas tentang makna kata berkah yaitu berarti bertambahnya kebaikan.
Para ulama pun juga menterjemahkan makna kata berkah adalah segala hal yang
berlimpah, baik dari aspek spiritual atau material. Termasuk di dalamnya kasih
sayang, ketenangan, kenyamanan, waktu, usia, dsb.
Termasuk dengan
dengan kehadiran Al-Quran dalam hidup manusia, disebut dalam Al-Quran surat
Shaad ayat 29, “Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab
yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan
pelajaran.” Dalam ayat lain, disebutkan juga kata berkah. “Jika
sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”
(QS. Al-A’raf: 96).
Dari Al-Quran
(Al-A’raf: 96) bisa diambil sebuah hikmah bahwa keberkahan adalah terpenuhinya
segala nikmat materi yang dibutuhkan oleh manusia. Allah menyiapkan langit dan
bumi untuk menjadi sumber-sumber keberkahan bagi hamba-hamba-Nya.Terdapat
beberapa indikator kepemimpinan yang melampaui efektivitas menggapai kemuliaan
yang berdampak kebahagiaan di dunia dan akhirat. Adapun ciri-ciri mengelola
keberkahan dalam pandangan Al-Quran adalah :
- Merasakan
Nikmat dan Beramal Shaleh
“Barang siapa yang Allah menghendaki
akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk
agama) Islam” (QS: Al-An'am: 125)
Dalam ayat ini
dijelaskan bahwa keberkahan hidup dari Allah salah satunya adalah dengan
merasakan nikmat Iman dan Islam serta
kenikmatan dalam beribadah. Tentunya tanpa ada perasaan tertekan, berat, atau
merasa payah dalam menjalankannya. Misalnya saja, saat melaksanakan sedekah.
Maka kita akan merasakan keutamaan sedekah tersebut
dan manfaatnya dalam hidup. Sehingga ringan untuk melaksanakannya.
Kepemimpinan “No
Box” yang dilakukan oleh H.Darsono dalam menjalankan UNPAM dibangun dari
awal selalu mendapatkan kemudahan menjalanya, bahkan di kala Pandemi Covid 19
pembangunan fisik kampus Unpam yang ada di Viktor Serpong Tangerang Selatan
tampak megah dan mempesona. Tidak kalah hebat adalah pembangunan kampus
Universitas Sutomo di Serang bahkan dengan anggaran 2 T, Melakukan pembangunan
kampus dengan mengelola keberkahan rezeki yang akhirnya datang dari berbagai
sumber keuangan “yang tidak terduga”. Dalam salah satu wawancara saya dengan
H.Darsono di kediamanya dijelaskan bahwa dalam situasi “double distruption ”
justru asset diamnya berupa tanah di Kawasan Serang kemudian ditawar untuk
dijadikan kawasan industri khusus
sehingga harga tanah melejit.
Selalu ada saja
jalan rezeki yang tidak terduga bagi mereka yang mengelola usahanya bukan
sebetas kepentingan materi (keuntungan) semata. Ada motivasi yang jauh lebih
besar dan kuat dibandingkan sebatas keuntungan keuangan yaitu kebahagiaan
membantu orang banyak mencapai kualitas hidup yang semakin baik. Selain
karakter kepemimpinan dirinya, selalu memberikan nilai lebih kepada orang lain
termasuk kepada orang tua yang selama ini berpikir bahwa Pendidikan
anak-anaknya tidak akan mungkin sampai ke jenjang perkuliahan semuanya
dipatahkan oleh “tata nilai” yang dimiliki oleh H.Darsono. Ada ribuan orang
tua yang merasakan kebahagiaan ketika
anaknya di wisuda, dari yang sebelumnya “impossible” menjadi “possible”.
- Konsisten
dalam Kebaikan
“Dan
bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal
ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya
(Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada
(agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS
Ali Imron: 101)
Konsisten dalam
kebaikan artinya kita terus berpegang teguh pada perintah Allah dalam kondisi
apapun. Orang yang dalam hidupnya penuh dengan keberkahan maka dia akan
menjalankan kebaikan tersebut secara konsisten sampai akhir hidupnya. Walau
banyak tekanan justru bukan semakin membuat dirinya tidak kehilangan semangat
dan optimism. Di kala Pandemi justru tekanan justru menjadi lompatan usaha
dan bisnis yang tidak terduga, mengambil
istilah “One minute Awareness”
bahwa tekanan memiliki 2 pilihan, pertama adalah tenggelam kalah dan kedua naik kepermukaan menjadi pemenang.
Konsistensi ini
adalah panggilan suara hati (inner voice), mereka yang telah menemukanya
istilah Covey dalam The 8th Habit: From
Effectiveness to Greatness.
‘panggilan hati” maka tidak ada yang mampu menghentikan kebaikan yang terus
dijalankanya, bagaikan air yang terus mengalir dari atas bukit ke lembah-lembah
di sebuah desa. Mengutip motivasi The7Awareness adalah “Sekali jarum
besi saya tancapkan pantang saya Tarik kembali”. Inilah yang tampak dari
kepemimpinan No Box H.Darsono, dalam pembangunan Universitas Pamulang yang
semakin hari semakin menunjukan eksistensinya di masyarakat yang tidak hanya di
sekitar Banten namun juga mulai merambah Kawasan Sumatra dan Kalimantan.
- Merasakan
Kerinduan pada Allah
Orang yang dalam
hidupnya penuh dengan keberkahan, menyadari bahwa nikmat yang bisa ia rasakan
saat ini bersumber dari Allah SWT. Untuk itu, tidak ada pilihan lain bahwa
ketaqwaan dan selalu rindu kepada Allah adalah hal yang selalu dirasakannya.
Karena mereka menyadari bahwa manusia tidak akan mendapatkan apapun tanpa
pertolongan Allah.
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang
yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka. (QS Al-Anfal: 2-3)
Kesadaran
spiritualitas seseorang akan rasa syukurnya kepada Allah atas segala kenikmatan
hidup ditunjukan bukan hanya membangun kesalehan personal yang bersifat privat,
namun membangun kesalehan sosial yang kebaikanya akan memberikan manfaat lebih
luas dan dirasakan oleh banyak orang. Kesadaran spiritual atau kesadaran
beragama seseorang akan ditransformasi dalam berbagai bisnis dengan pendekatan “Ihsan”, yaitu melakukan kebaikan walau tidak dilihat
oleh manusia , namun dirinya meyakini bahwa Allah tidak ada satu menitpun yang
luput dari pandangan-Nya. Sehingga dalam menjalankan bisnis dengan kekuatan “integritas”nya.
Menjalankan kepemimpinan No Box di Unpam dengan memberikan kesempatan para
dosen dan tim melakukan inovasi dan kreativitas tanpa batas adalah bagian dari
kemajuan Unpam .
- Selalu
Sabar Menghadapi Ujian
Dengan keberkahan
dari Allah SWT, maka orang-orang tersebut akan mudah untuk bersabar dalam
menghadapi berbagai ujian. Baik ujian dalam kebahagiaan atau kesulitan.
Seluruhnya adalah hal dengan ikhlas mereka hadapi. Makna berkah dalam hidup
memang bisa berbeda dari setiap orang. Namun, sebenarnya Allah senantiasa
memberikan kemudahan dan kebutuhan dalam hidup kita, baik kita sadari ataupun
tidak. Semoga sebagai manusia kita selalu menyadarinya dan bersyukur setiap
saat akan kenikmatan yang menjadi berkah dalam hidup kita.
“Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu beruntung” (QS Ali Imran: 200)
Untuk menambah
keberkahan dalam hidup, sedekah bisa menjadi salah satu kuncinya. Rezeki yang
merupakan salah satu nikmat dalam hidup ini, akan bertambah keberkahannya jika
kita membagikannya kepada orang lain membutuhkan. Unpam sendiri memberikan sedekah
kepada mahasiswa untuk tidak membayar uang Gedung pada saat masuk kuliah, walau
mahasiswa tidak membayar uang Gedung namun H. Darsono justru membangun
Gedung-gedung baru di kala pandemi ini.
Melihat
fenomena Unpam dengan kepemimpinan H.Darsono sejalan dengan pandangan Stephen
Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly
Effective People memberikan tanda kepada kita tentang kepemimpinman “Out of the
box” dengan berlatih menjadi pribadi yang efektif, namun sebelum usia 79 tahun
dan akhirnya wafat (16 Juli 2012) dirinya membuat sebuah buku yang istimewa
berjudul The 8 th Habit : From Effectiveness to Greatness. Dalam salah
satu kalimat istimewa dirinya sebelum wafat mengatakan "Sebagian
dari kita menghabiskan banyak waktu untuk apa yang segera dilakukan, bukan apa
yang penting dilakukan."
Kepemimpinan “No Box” adalah bentuk transformasi
dari kepemimpinan sebelumnya “out of
the box” , ketika hanya pada kepemimpinan “In the Box” membuat fokus
kepemimpinan di level bagaimana menjalankan pekerjaan sesuai S.O.P, tujuan dari
kepemimpinan “In the Box” adalah productivity, sebuah produktivitas tinggi
menjadi target dari kepemimpinan di level ini, dalam kepemimpinan level “In the
box” masih sering berhadapan dengan dualitas “bad & good, black &
white, Yin & Yan”. Pikiran masih
sering mempengaruhi dirinya dalam mengambil keputusan sehingga terkadang
suasana hati bisa berubah-ubah tergantung pola pikir yang dialami. Seperti
aforisme The7Awareness bagian pertama dituliskan bahwa “Pikiran adalah
pelayanan yang baik sekaligus majikan yang jahat”.
Pemimpin di level pertama ini akan mengukur kesuksesan
sebuah kinerja dari 2 hal yaitu “Productivity & Improvement”,
ukurannya adalah bagaimana menciptakan sebuah produk yang bagus dan bisa
dipasarkan dengan baik kepada pasar yang menyerap dalam dunia kacamata “marketing
landing”, sementara dalam dunia keuangan adalah menjalankan pencatatan
keuangan sesuai dengan aturan yang berlaku . Dalam dunia SDM , kepemimpinan “In
the box” menekankan pegawai bekerja dan bekerja lebih keras lagi. Tanda
hadir kehadiran menjadi faktor penting walau terkadang dalam kehadiran tersebut
masih adanya hasil yang belum tercapai.
Sementara kepemimpinan level “Out of the box”
mengukur keberhasilan dari 2 hal yaitu Profesionalitas dan Manajemen. Semakin
“ahli” seseorang , atau tidak umum (tidak sama) dengan orang lain menunjukan
dirinya memiliki cara-cara berpikir tidak biasa, kita ambil contoh adalah
pedagang UMKM di bidang kuliner, sama-sama menjual kuliner namun dirinya
menjadi lebih ahli dibidang kuliner tertentu sehingga memiliki “Differentiation”
dalam pengelolaanya. Sama-sama dalam sebuah bisnis yang sama namun keahlianya
akan membuat dirinya tampil berbeda dengan yang ada.
Tata kelola manajemen juga memiliki cara-cara lama yang
diperbaharui dengan hal-hal baru, mengambil istilah Reseach ditemukan
adanya “Gap”, ada unsur kebaruan , kita ambil misalnya adalah perang bisnis
online antara Marketplace Shopee dan Bukalapak, keduanya
sama-sama raja bisnis online dengan produk yang bisa jadi sama namun stategi
menejemen dari keduanya berbeda, Shopee misalnya memanjakan pembelinya dengan
memberikan gratis ongkir, sementara Bukalapak memberikan harga yang dipangkas
habis sehingga benar-benar mendekati “gratis”.
Manajemen adalah bagian penting dalam pengelolaan “out
of the box”, seperti halnya perusahaan yang justru menemukan “daya ungkit”
keberuntungan di kala Pandemi, sementara sebagian besar justru sebaliknya.
Bisnis penerbangan, Pariwisata dan sandang adalah bagian besar bisnis mengalami tekanan berat bagi mereka hanya
sebatas menggunakan cara berpikir “in the box” namun bisnis mereka yang
mengalami kebangkitan pemasukan ketika menggunakan pola lama dengan cara baru,
seperti halnya KFC, MCD , jika mereka menggunakan cara lama yaitu outlet mereka
hanya ada di Mall, bisa jadi
Dalam kepemimpinan “No Box” tidak lagi hanya sebatas P-I-P-M (Productivity,
Improvement, Professional, Manajemen) namun dibutuhkan hal baru yang
disebut C-I-E-L, kepanjangan adalah Creativity, Innovation,
Entrepreneurship dan Leadership. Indikator dari kepemimpinan No Box adalah
Kreativitas, seperti layaknya membuka jendela, terbukanya jendela kemungkinan
untuk maju (window of opportunity), mengutip pelatihan The7Awareness
dinamakan “Tadabbur”, membaca tanda-tanda (ayat-ayat Tuhan) yang
tersebar luas sepanjang dirinya berada. No Box Leadership tidak harus
menemukan “Big Miracle” namun dari hal-hal yang sederhana, biasa dan
sesuatu yang merupakan aktivitas sehari-hari namun bisa menemukan “Quantum
life” yang membuat dirinya melakukan transformasi diri.
Kedua adalah Inovasi, selalu ada keterbaruan yang dibuat,
melawan rasa nyaman yang berlebihan sehingga merasa cukup dan gagal melakukan
terobosan, dalam The7Awareness ada motto “From Good to Great”,
dikatakan bahwa terkadang ketika seseorang ingin mencapai “Great: hebat, diatas
rata-rata” persolanya adalah mendobrak ikatan nyaman yang kelewatan, ada banyak
cerita di masa lalu (history of yesterday) yang membuat seseorang jalan
ditempat ketika terbelenggu oleh rasa nyaman yang tinggi. Melakukan inovasi
baru berarti melakukan sebuah terobosan dengan resiko mendapatkan ketidaksamaan
dengan orang lain sehingga adanya konflik, di-bully, disalahkan bahkan dianggap
remeh adalah hal yang wajar sebagai sebuah proses perubahan nyata.
Ketiga adalah wirausaha, lebih tepat adalah memiliki jiwa
wirausaha, seorang yang memiliki jiwa wirausaha mengutip buku 21 Days to be
Transhuman memiliki karakter “berpikir dan berjiwa besar”, selain 20
karakter lainya yang dijelaskan dalam buku tersebut, kedua seorang wirausaha
adalah memiliki kebiasaan yang tidak sama dengan orang pada umumnya, dirinya
memiliki ketekunan yang nyata, memulai bisnis dari nol adalah hal yang wajar
bahkan ketika kegagalan didapatkan dirinya justru menjadikanya sebagai cara
belajar baru untuk sukses. Tidak ada rumus gagal dalam wirausaha namun yang ada
adalah sukses yang tertunda, mereka mampu membangun narasi yang menggembirakan
dirinya terlebih dahulu.
Keempat adalah kepemimpinan diri, ini yang tersulit tentu
saja adalah memimpin diri sendiri, ketika memimpin orang lain akan terlihat
mudah karena terlihat bagaimana respon balik namun ketika memimpin diri
sendiri, membutuhkan cara baru yaitu yang disebut dalam The7Awareness adalah
“Silence”, latihan bagaimana mendengarkan suara hati untuk maju dan
sukses. Kepemimpinan “No Box” memiliki model 3 T yaitu Tafakkur,
Tadabbur, Tasyakkur.
T bagian pertama adalah Tafakkur (introspection),
berhasil melalukan evaluasi kepada diri sendiri, semakin sering melakukan
evaluasi akan meminimalisasi kesalahan yang diulang-ulang. Setiap kesalahan
yang diulang-ulang menunjukan bahwa lemahnya seseorang melakukan evaluasi diri
sendiri. Dalam buku 21 Days to be Transhuman dijelaskan bahwa melakukan
evaluasi setiap hari 10 menit dalam program 1 jam silence adalah kebiasaan
unggul yang memiliki istimewa. Seperti ungkapan dalam The7Awareness bahwa
orang sukses adalah orang biasa yang memiliki hati yang luar biasa.
Bagian kedua adalah Tadabbur (extrospection), berhasil
menjadikan lingkungan dan orang lain menjadi motivasi yang akhirnya melahirkan
peluang sukses. Ada banyak jendela peluang dimasa depan dimulai dari ketika
kita mampu membuka mata dan belajar dengan kesungguhan hati. Keberhasilan orang
lain adalah jendela peluang yang bisa dipelajari dan ditemukan pola sukses
sepertinya, kepemimpinan No Box mampu membaca “sign” yang ada di
sekitarnynya untuk membuat dirinya sukses di atas rata-rata.
Sementara “T” yang ketiga adalah Tasyakkur, tentu
saja No Box Leadership adalah orang-orang yang pandai dalam
mengungkapkan rasa syukurnya karena berhasil memaknai hidup dari hal-hal biasa
bahkan sepele . Menjadi kolekter rasa syukur adalah karakter dari kepemimpinan No
Box yang terlihat nyata, dirinya merasa malu jika mengisi kehidupan dengan
keburukan dan keluhan dan komplian. Keberhasilan dari mereka yang memiliki
kepemimpinan “No Box” adalah mampu menjadikan kesulitan, tekanan dan
persoalan menjadi jalan keberkahan dimasa yang akan datang.
Hal yang sama dilakukan oleh Kampus Unpam yang justru
membuka kampus keduanya di Serang bahkan melakukan pembangunan yang bernilai
triluan dalam situasi Pandemi Covid 19, sepertinya rezeki dari Pendirinya
layaknya ‘kran air” yang sudah terbuka lebar sehingga hanya tidak terputus sama
sekali, mengambil ungkapan Robert T Kiyosaki “memiliki puluhan pipa air” yang
terus mengalir, bukan hanya mengandalkan satu pipa saja. Manajemen No Box
tidak seperti jalur atas ke bawah, namun juga bisa menggunakan pola lingkaran
yang yang bisa dimulai dari sebelah mana saja. Hal yang sama dalam organisasi
modern adalah Agile Organizations, sebuah pola organisasi yang tidak
hanya terfokus kepada Up Down namun setiap orang menjadi kekuatan
kontribusi sehingga mengerjakan tugas jauh lebih singkat dan tepat.
Dalam bisnis tentu saja No Box Leadership tidak
semudah membalikan tangan, namun ada beberapa contoh yang menarik dijadikan
sebagai referensi pemikiran seperti halnya bisnis kuliner yang satu ini. Belum
lama ini saya dan istri mengunjungi sebuah warung makan yang viral di sekitar
Tangsel, lebih tepatrnya adalah BSD. Namanya Tuman, yah, nama ini kalau di Jawa
memiliki arti “repeating”, pengulangan artinya orang yang makan akan
datang lagi karena ketagihan dengan rasa yang enak. Dalam dunia pemasaran
keberadaan warung “TUMAN” tentu saja tidak lumrah, karena dalam
pemasaran tentu saja ada istilah “5 L” yaitu Location, location, Location
dan seterusnya. Faktor posisi tempat adalah faktor terpenting dalam meraup
pundi-pundi bisnis, sementara posisi Warung Tuman bukan berada di gang kecil
atau jalan sempit namun berada di samping pemakaman umum, jalan menuju ke
lokasi sangat jauh bahkan area parkir sama sekali tidak ada. Pengunjung harus
rela parkir di halaman rumah warga dan berjalan kaki melewati pemakaman umum
setelah melewati banyaknya kuburan persis warung makan tersebut ada. Hebatnya
lagi, ternyata ramai dan viral, saya sendiri berapa kali Sudah mencoba makan
disini dan menyenangkan apalagi bagi instagramable yang membutuhkan lokasi yang
kolosal layaknya sinetron Angling Darma, tentu jawabnya tepat kesini.
Kembali ke Unpam (Universitas Pamulang) yang layaknya bayi kecil dengan cepat tumbuh
menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tangerang Selatan , tentu saja pola pikir
baru yang berbeda “No Box Leadership” menjadi bagian terpenting yang
dimiliki oleh Pendiri Unpam (Drs.H.Darsono), buku ini menjelaskan bagaimana “No
BOX Leadership” yang diterapkan
dalam kepemimpinan kampus terbesar di Kawasan Banten .