Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]


Tidak ada yang namanya kebetulan, bagi saya dan juga bagi anda yang meyakini. Allah selalu mempersiapkan dengan indah, rapih dan luar biasa, bahkan karena luar biasanya terkadang kemampuan otak kita tidak bisa menangkapnya. 

Seperti halnya virus Corona yang juga dikenal Covid-19, dari awal menjadi wabah sekitar China terutama daerah Wuhan, lalu
bergeser ke Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Asia.

Uniknya ketika Wuhan menginformasikan  dunia bahwa virus Corona di Wuhan mulai turun drastis bahkan rumah sakit darurat yang dibuat dadakan di Wuhan kembali kosong, para tenaga medis kembali ke kota masing-masing dengan penuh heroik dan luar biasa menginspirasi. Namun   di Itali virus ini sedang mencapai puncaknya.

Dalam sehari di Itali seperti diberitakan di CNN meninggal 800 orang, sudah lebih dari 4000 orang di Itali meninggal karena virus Covid-19.Berbeda dengan Indonesia yang angka-angkanya juga mulai naik setiap harinya, pertanggal hari ini, minggu, 22 maret 2020 di Detik.com diinformasikan sebanyak 450 kasus positif virus Corona, sementara yang meninggal 38 dan yang sembuh sebanyak 20 orang. 

Jika Malaysia memilih Lockdown indonesia memilih tidak, pemerintah mengerahkan semua sumber daya untuk melawan virus Covid-19 ini. Jika melihat perkembangan virus yang sudah mencapai angka menakutkan banyak orang yang akhirnya berpikir ini semuanya akan terus membesar dan tidak akan ada ujungnya. 

Saya menjawab "tidak", justru virus Corona ini bisa berakhir jika kita memiliki kesungguhan dalam semua pihak. Jika Virus ini dijadikan sebagai One Minute Awareness, maka kita semua sepakat hanya ada 1 alasan untuk virus ini "tidak ada alasan". Dalam Buku One Minute Awareness dijelaskan bahwa "Orang gagal punya ribuan alasan, sementara orang sukses hanya ada 1 alasan yaitu tidak ada alasan". 

Siapa saja yang harus ada 1 alasan :

1. Pemerintah, demi menyelesaikan dengan cepat virus ini maka apapun caranya dan bagaimanapun cara melawanya pemerintah hanya ada 1 alasan yaitu tidak ada alasan. Pemerintah pusat, provinsi dan daerah fokus kepada bagaimana menyelamatkan masyarakatnya dari virus ini, ambil keputusan yang tegas dan terukur seperti larangan warga keluar rumah jika keluar akan ada denda hukuman, baik penjara maupun  keluar uang berjuta-juta sehingga warga akan diam dirumah sesuai perintah. 

2. Masyarakat, demi berhentinya wabah virus Copid 19 maka kita sebagai masyarakat untuk tetap dirumah selama 14 hari dan selalu menggunakan APD jika harus keluar dari rumah seperti belanja kebutuhan pokok dll. Jangan meremahkan, ingat hanya ada satu alasan.  Jangan banyak alasan yang akhirnya kerumunan dan pertokoan masih ramai, ingatlah bahwa virus ini adalah musuh bersama, seperti layaknya perang hanya saja kita tidak tahu dimanakah musuh itu berada. Semakin masyarakat patuh tinggal di rumah, itu berarti kita juga meringankan tim medis dan membiarkan yang berhak ke RS adalah mereka yang benar-benar layak diberikan pengobatan seperti orang yang sudah tua dan terkena virus atau mereka yang memiliki penyakit pernapasan sebelum virus ini ada. 

3. Tim Medis. Inilah para pejuang masa depan, mereka bukan hanya pejuang kesehatan namun mereka adalah panglima tertinggi menghadapi virus corona, seperti halnya ikrar janji para dokter dan tim medis lainya, saya percaya mereka juga fokus hanya 1 alasan yaitu tidak ada alasan. Saya sendiri mengenal para dokter sejak kerjasama training The7Awareness dengan PERSI-PERHIMPUNAN RS INDONESIA yang diketuai oleh Dr.Kuntcoro AP,M.Kes. Mereka para dokter memiliki intergitas tinggi dan komitmen kepada negeri tidak usah diragukan, saya percaya mereka bisa melewati masa berat ini, saya mendoakan yang wafat menangani Corona menjadi syahid dalam kematianya. 

4. Tim Keamanan, karena ini adalah perang maka tim keamanan negeri dari Tentara, Polisi dan serta satpol PP juga melakukan pengawasan baik terhadap orang luar negeri yang masuk ke Indonesia maupun orang Indonesia yang masih belum sadar bahaya virus Corona. Edukasi melalui mobil jalan mapun mendatangi kerumunan dan diarahkan menjadi hal yang melelahkan namun menjadi ibadah dikemudian hari buat mereka. 

Jika negeri sedang darurat oleh virus maka semua pihak dipanggil untuk berperang bersama sesuai kemampuan dan kapasitasnya. Perjuangan saya adalah menahan diri saya dan keluarga untuk tidak keluar rumah sebisa mungkin serta memberikan motivasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang berhubungan dengan virus Covid 19, mungkin anda seorang dokter tentu saja berbeda bentuk jihad melawan virus ini. 

Bersama-sama kita bisa, jika Wuhan bisa, maka Indonesia juga bisa melewati semua ini dengan kebersamaan yang dibungkus kesungguhan dan kedisiplinan. 

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]