Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]


 

“Pikiran adalah pelayan yang baik sekaligus majikan yang sangat jahat ”

@naqoy

 



H

Ari-hari dilalui dengan segenap  masalah dan sekaligus keberkahan, pemimpin sejati akan efektif ketika menemukan sebuah tekanan (masalah), masalah yang menurut orang semakin jatuh namun bagi para pemimpin adalah cara cepat untuk belajar. Layaknya sebuah bimbingan belajar kepemimpinan untuk melewati setiap ujian level 1, level 2 dan level berikutnya. Kepemimpinan In The Box, artinya kepemimpinan yang masih dalam kotak-kotak pikiran. Dalam The7Awareness sendiri dijelaskan bahwa pikiran selalu dualitas , jika tidak baik maka akan buruk, mengambil istilah filsafat China adalah Yin Yan.

Kepemimpinan level pikiran ini akan mudah terpengaruh oleh keadaan, dalam Grand Theory The7Awareness disebutkan sebagai pemimpin dalam kerangkeng. Dalam The7Awareness dijelaskan ciri dari level pikiran bagi seorang pemimpin diantaranya adalah

1.     Mudah terpengaruh oleh keadaaan

Stimulus adalah hal yang sering terjadi oleh setiap orang, hanya saja bagaimana seseorang memberikan respon terhadap setiap stimulus itulah yang akan membedakan diatas rata-rata atau sebaatas rata-rata . Perjalanan menemani suami tercinta bertugas dari Calon pegawai (awal menikah) sampai menjadi Camat, Wakil Walikota dan Walikota adalah bukan hal yang mudah dan ringan, banyaknya “stimulus” yang diarahkan kepada Ibu Hj Tini dan Drs.H.Benyamin Davnie dalam bentuk hoax, fitnah bahkan ketidaksukaaan adalah hal yang harus diterima oleh keduanya namun keduanya menjalani dengan senyuman terbaik .

                  Tentu saja jika kepemimpinan diri Hj Tini masih sebatas level (mind), akan mudah terbawa kedalam suasana hati yang reaktif bukan proaktif. Namun kepemimpinan dirinya menunjukan bahwa level dirinya adalah bukan hanya sebatas disini namun jauh lebih mulia dan layak, ketika banyak hoax dan fitnah buruk padanya, melawanya dengan “senyum dan keheningan dan bekerja lebih keras dari sebelumnya.

2.      Memiliki niat yang baik namun sering runtuh di tengah jalan, Orang-orangyaang masih di level pertama ini , sering kita temui adalah orang -orang yang memiliki banyak rencana namun tidak diselesaikan sampai akhir, seringkali hanya memulai namun tidak samoai tuntas, bekerja keras dan cerdas adalah karakternya namun kerjanya tidak tuntas.

Sebagai ketua PKK Kota Tangsel Hj Tini Indrayanthi merasa bertanggung jawab untuk program-program yang dilakukan harus dituntaskan, Pekerjaan jika ditunda bagaikan tumpukan baju yang tidak dicucim hanya akan menumpuk dan menumpuk. Memiliki program kerja yang jelas, terukur dan bisa dijalankan oleh para anggota PKK di Kota Tangsel.  Walau tidak semua program bisa dijalankan dengan sempurna, maka solusinya adalah membuat skala prioritas, manakah yang akan didahulukan dan penting dan manakah yang penting namun tidak harus segera dilakukan.

3.     Tergantung siapa yang membisikan, kepemimpinan dalam diri dibagian pertama ini akan mudah tergantung kepada siapakah yang membisikan ke dalam dirinya, pengaruh lingkungan, teman dan orang-orang yang berada disekitarnya akan menjadkan sebagai landasan keputusan yang diambil.Dalam mengambil keputusan seringkali memilih yang aman dan nyaman , semangat melalukan terobosan relatif minim .

Kepemimpinan No Box Hj Tini Indrayanthi menunjukan hal yang berbeda, melakukan terobosan-terobosan yang seringkali dianggap unik, dan berbeda adalah hal yang tidak lazim namun baginya lebik baik dicoba daripada sama sekali hanya sebatas niat dan angan-angan, seperti contohnya adalah PKK MART , terobosan untuk mengumpulkan produk-produk terbaik UMKM binaan PKK Kota Tangsel.

 

 

4.     Lemahnya komitmen, sebuah kepemimpinan bisa dianggap efektif pada saat memiliki komitmen terhadap apa yang direncanakan dan diusulkan, dalam The7Awareness dijelaskan dibagian pertama “Awareness of thinking” bahwa ketika seseorang memiliki impian mulia dan cita-cita besar, maka akan selalu mengalami ujian dan tekanan sehingga akhirnya melunturkan komitmen dirinya terhadap mimpi tersebut.

Bagi Hj Tini Indrayanthi komitmen dirinya sebagai ibu dan istri aakan dijaga sebaik mungkin untuk mendorong anak-anak sukses dalam pendidikan dan usahanya dan bagi suami memiliki karir yang cemerlang. Komitmen itu telah menjadi “One Minute Awareness” sehingga melejitkan komitmen yang tinggi dalam melanglah dari satu langkah ke langkah berikutnya. Mengambil istilah dalam The Heart of 7 Awareness “ Sekali jarum besi saya tanjapkan dibumi, pantang Tarik kembali”.

5.     Mudah fokus kepada kegagalan, kepemimpinan level pikiran seringkali terjenak oleh persepsi pikiranya sendiri bahwa kegagalan adalah dirinya, hal ini berdampak kepada antusiasme dan pelayanan yang menurun. Kepemimpinan dalam diri sendiri adaalah bagian dari ‘skill of life” yang berguna untuk melatih pemetaan ketika ada persoalan bahwa masalah yang datang hakikatnya selalu dengan solusinya.

Kepemimpinan No Box Hj Tini Indrayanthi memiliki kesadaran tertinggi bahwa setiap fokus akan melahirkan energy, ketika seseorang fokus kepada masalah dan kegagalan akan memberikan dampak langsug kepada dirinya bahwa dirinya tidak layak dan frustasi namun sebaliknya ketika fokus hal-hal yang positif dan manfaat akan melahirkan daya ungkit dari mental positif yang ajaib.

6.      Meminta imbalan dari  apa yang diberikan, semakin mudah menuntut orang lain dengan jabatan dirinya, jabatan seperti mata uang yang memiliki 2  wajah, terkadang ikhlas dan terkadang menuntut  dengam berbagai pola. Ketika seseorang melayani orang lain dan menuntut orang lain yang dilayani memberikan imbalan kepadanya akan menjatuhkan dirinya sebagai manusia . Sisi kemuliaan manusia adalah ketika bisa mengangkat dan mensukseskan orang lain, bukan sebaliknya.

Apa yang dilakukan oleh dirinya sebagai ketua PKK TANGSEL adalah memberikan kesempatan para anggota PKK untuk berpikir lebih maju dan sukses dalam segala usaha. Terbukti para pengurus PKK Se Tangsel diberikan pembekalan training “PUBLIC Speaking” yang dilaksanakan selama 2 hari di Aula Naqoy Center. Para ibu-ibu PKK memahami kekuatan dari The power of words, Amazing of intonation dan Micarcle of body language.

Dalam kepemimpinan “No Box” Hj Tini Indrayanthi menilai bahwa ketika dirinya memberikan pendidikan yang terbaik untuk para anggota PKK dan tidak mengharapkan imbalan apapun dari mereka adalah kebahagiaan batin yang tidak bisa dibayar dengan uang (materi). Dirinya percaya bahwa ketika pikiran dan hati para anggota PKK telah tercerahkan maka akan mudah membawa organisasi ini berjalan dengan damai bahagia dan sukses menjalankan program-program hebatnya.

7.     Transaksional dalam menjalankan program, ketika PKK bisa dijadikan wadah untuk nilai transaksional tentu akan membuat organisasi ini mengalami tekanan dari dalam, namun ketika PKK dijakan sebagai lading untuk amal dan berbuat baik untuk maju bersama, maka PKK akan terangkat oleh ketulusan dari para anggotanya. Kepemimpinan level ini bukan digerakan dari hati namun sebatas pengetahuan yang logis dan sesaat, sementara dengan anggaran yang tidak banyak namun kegiatan penggerak PKK sangat banyak disinilah dibutuhkan pemimpin yang  tidak terjebak oleh transaksional namun justru pemimpin yan menjalani dengan berkolaborasi dan berbagi semangat sesama dinas di Kota Tangsel.

Kepemimpinan In Box  seringkali memfokuskan hanya sebatas menjalankan seebatas yang direncanakan, ketika dalam proses menjalakankan bertemu dengan persoalan maka akan berhenti dan mencoba di program yang lainya dan akan mengulangi yang sama ketika menemukan hambatan. Kreativitas dan Inovasi masih terlalu minim, keberanian lebih kecil dibandingkan keraguan atau bahkan ketakutan. Menjalankan program masih hanya sebatas SOP, tidak kurang dan tidak lebih. Memilih untuk menghindari masalah dibandingkan berhadapan dengan masalah walau yang diperjuangkan adalah hal benar. Hal yang nyata akhirnya karakteristik dirinya belum tumbuh namun sebaliknya tumbuh bersama dengan orang-orang sekitarnya, akan berbeda dengan kepemimpinan No BOX nantinya dimana dirinya memiliki kekuatan dan pengaruh kuat dalam mengambil jalan keputusan terpenting di masa yang akan datang.

Untuk mengenali No Box Leadeship, langkah awal adalah memahami bagian awal yaitu In The Box Leadership yang bisa jadi diantara kita masih berada disekitarnya, apakah kita saat ini memiliki jabatan atau tidak, hakikat kita tetap saja adalah pemimpin yang harus memberikan teladan yang baik dan positif kepada orang lain. Semakin mudah memimpin diri sendiri akan mudah memimpin orang lain, perjalanan panjang dari Hj Tini Indrayanthi memilih No Box Leadership adalah bentuk dari respon molekul dalam tubuhnya karena sudah terdidik, terlatih dan memparktikan langsung langkah-lamglah yang efektif dan menuju jalan keagungan.

 

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]