Pasar memiliki karakteristik dinamis, apa yang terjadi pada tahun 2020 belum tentu sama dengan kebutuhan tahun 2022 yang akan datang, dibutuhkan selalu stategi yang terbaru agar bisa beradaptasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan itu sendiri. Amazon .com adalah contoh nyata bagaimana diri mereka melakukan riset kebutuhan pasar itu sendiri, Jezz Bezoz bahkan dalam sebuah seminar mengungkapkan titik fokus perusahaan maju adalah customers development, oleh karenanya dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar dibutuhkan 3 strategi jitu yaitu :
1. Stategi panetrasi pasar, strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan melayani pasar yang ada atau menjangkau pelanggan-pelanngan baru dengan karekter yang sama dengan menggunakan bauran yang sama . Contoh strategi penetrasi pasar lainnya bisa dilihat dari perusahaan teknologi, Apple. Pada 2017, Apple mengumpulkan pangsa pasar sebesar 50% pasar ponsel secara global. Apple konsisten memperkenalkan gadget terbaru atau iPhone dengan fitur-fitur canggih terkini, termasuk iPhone X kelas atas. Sebagai hasil dari strategi penetrasi pasarnya, Apple kini merajai pangsa pasar ponsel di seluruh dunia.
2. Strategi pengembagan produk, strategi perusahaan dengan melakukan penawaran lebih dari buaran pemasaran. Pada tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas.
3. Strategi pengembangan pasar , strategi perusahaan dengan melayani lebih dari satu pelanggan dengan menggunakan satu bauran pemasaran. Contohnya yaitu PT Garuda Indonesia yang membuka berbagai rute penerbangan baru di domestic dan mancanegara, diantaranya adalah rute Jakarta-tanjung karang, Jakarta-Malang dan lain-lain. PT Carrefour Indonesia juga membuka berbagai ritel baru di berbagai kota besar di Indonesia.
